Mengapa Harus Salafi-Maktabah Abu Salma
17.33
Sering kita mendengar pro dan kontra tentang istilah Salafi atau Salafiyah.
Tapi seorang muslim yang bijak tidak akan mungkin mau memvonis sesuatu, ini
salah atau benar kecuali berlandaskan ilmu dan bukti yang nyata. Allah ta'ala
berfirman :
ﹾﻘَﺗ ﺎﹶﻟَﻭ ﺎﹰﻟﻮﹸﺌْﺴَﻣ ُﻪْﻨَﻋ ﹶﻥﺎﹶﻛ َﻚِﺌﹶﻟﻭﹸﺃ ﱡﻞﹸﻛ َﺩﺍَﺆﹸﻔﹾﻟﺍَﻭ َﺮَﺼَﺒﹾﻟﺍَﻭ َﻊْﻤﱠﺴﻟﺍ ﱠﻥِﺇ ٌﻢﹾﻠِﻋ ِﻪِﺑ َﻚﹶﻟ َﺲْﻴﹶﻟ ﺎَﻣ ُﻒ ) 36 (
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggungan jawabnya." (QS.Al-Isro' : 36)
Imam Bukhori v membuat suatu bab dalam shohihnya dengan judul "Ilmu itu
sebelum berbicara dan berbuat". Oleh karena itulah mari kita pelajari hal-hal berikut
ini :
- Asal kata "Salaf" dan "Salafi" dalam bahasa arab:
Salaf secara bahasa artinya orang yang mendahului kita dengan ilmu, iman,
keutamaan dan kebaikan. Ibnu Mandzur berkata dalam Lisanul arab9/159 : "Salaf
adalah orang yang mendahuluimu dari nenek moyang serta kerabatmu yang lebih
diatasmu baik dari usia maupun keutamaan. Oleh karenanya generasi pertama umat
ini dari kalangan tabi'in dinamakan salafush sholeh." Makna seperti diatas ini pernah
dipakai oleh Rasulullah ketika beliau berkata kepada putri beliau Fatimah –
rodhiyallhu 'anha- :
ِﻚﹶﻟ ﺎَﻧﹶﺃ ُﻒﹶﻠَﺴﻟﺍ َﻢﻌِﻧ
Artinya : "Sebaik-baik pendahulu bagimu adalah aku"(HR.Muslim)
Adapun secara harfiah/istilah, salaf berarti para sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in
dan yang mengikuti mereka dengan baik. Berkata Al-Qolsyaani dalam Tahriirul
maqoolah min syarhil risalah : "Salafush sholeh adalah generasi pertama yang kokoh
keilmuannya, yang mengikuti petunjuk Nabi serta yang menjaga sunnah beliau.
Allah memilih mereka untuk menemani Nabi-Nya serta untuk menegakkan agama-Nya. Para imam (kaum muslimin) ridho dengan mereka dan mereka telah berjuang
di jalan Allah dengan sebenarnya, menyeru umat dan memberi manfaat kepada
mereka serta mereka kerahkan jiwa mereka dalam rangka meraih keridhoan Allah.
Allah telah memuji mereka dalam Al-Qur'an :
ْﻢُﻬَﻨْﻴَﺑ ُﺀﺎَﻤَﺣُﺭ ِﺭﺎﱠﻔﹸﻜﹾﻟﺍ ﻰﹶﻠَﻋ ُﺀﺍﱠﺪِﺷﹶﺃ ُﻪَﻌَﻣ َﻦﻳِﺬﱠﻟﺍَﻭ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ﹸﻝﻮُﺳَﺭ ٌﺪﱠﻤَﺤُﻣ
"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia
adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka"
(QS.Al-Fath : 29).
Firman Allah yang lain :
ُﻪﹶﻟﻮُﺳَﺭَﻭ َﻪﱠﻠﻟﺍ ﹶﻥﻭُﺮُﺼْﻨَﻳَﻭ ﺎًﻧﺍَﻮْﺿِﺭَﻭ ِﻪﱠﻠﻟﺍ َﻦِﻣ ﺎﹰﻠْﻀﹶﻓ ﹶﻥﻮُﻐَﺘْﺒَﻳ ْﻢِﻬِﻟﺍَﻮْﻣﹶﺃَﻭ ْﻢِﻫِﺭﺎﻳِﺩ ْﻦِﻣ ﺍﻮُﺟِﺮْﺧﹸﺃ َﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ َﻦﻳِﺮِﺟﺎَﻬُﻤﹾﻟﺍ ِﺀﺍَﺮﹶﻘﹸﻔﹾﻠِﻟ
ﹶﻥﻮﹸﻗِﺩﺎﱠﺼﻟﺍ ُﻢُﻫ َﻚِﺌﹶﻟﻭﹸﺃ ) 8 (
" (Juga) bagi para fuqara yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari
harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan (Nya) dan
mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar."
(QS.Al-Hasyr : 8).
Di dalam ayat ini Allah menyebutkan orang-orang Muhajirin dan Anshor serta Allah
puji para pengikut mereka dan Allah ridho dengan yang datang setelah mereka. Dan
Allah mengancam orang-orang yang menyelisihi mereka serta memilih selain jalan
mereka dengan adzab. Allah berfirman :
ْﺕَﺀﺎَﺳَﻭ َﻢﱠﻨَﻬَﺟ ِﻪِﻠْﺼُﻧَﻭ ﻰﱠﻟَﻮَﺗ ﺎَﻣ ِﻪﱢﻟَﻮُﻧ َﲔِﻨِﻣْﺆُﻤﹾﻟﺍ ِﻞﻴِﺒَﺳ َﺮْﻴﹶﻏ ْﻊِﺒﱠﺘَﻳَﻭ ﻯَﺪُﻬﹾﻟﺍ ُﻪﹶﻟ َﻦﱠﻴَﺒَﺗ ﺎَﻣ ِﺪْﻌَﺑ ْﻦِﻣ ﹶﻝﻮُﺳﱠﺮﻟﺍ ِﻖِﻗﺎَﺸُﻳ ْﻦَﻣَﻭ
ﺍًﲑِﺼَﻣ ) 115 (
" Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan
mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu'min, Kami biarkan ia leluasa
terhadap kesesatan yang telah dikuasinya itu dan Kami masukkan ia ke dalam
Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. " (QS.An-Nisa' : 115)
Maka wajib mengikuti mereka serta menelusuri jejak mereka dan memohonkan
ampun untuk mereka. Allah berfirman :
ًّﻠِﻏ ﺎَﻨِﺑﻮﹸﻠﹸﻗ ﻲِﻓ ﹾﻞَﻌْﺠَﺗ ﺎﹶﻟَﻭ ِﻥﺎَﳝِﺈﹾﻟﺎِﺑ ﺎَﻧﻮﹸﻘَﺒَﺳ َﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ ﺎَﻨِﻧﺍَﻮْﺧِﺈِﻟَﻭ ﺎَﻨﹶﻟ ْﺮِﻔﹾﻏﺍ ﺎَﻨﱠﺑَﺭ ﹶﻥﻮﹸﻟﻮﹸﻘَﻳ ْﻢِﻫِﺪْﻌَﺑ ْﻦِﻣ ﺍﻭُﺀﺎَﺟ َﻦﻳِﺬﱠﻟﺍَﻭ َﻦﻳِﺬﱠﻠِﻟ ﺎ
ٌﻢﻴِﺣَﺭ ٌﻑﻭُﺀَﺭ َﻚﱠﻧِﺇ ﺎَﻨﱠﺑَﺭ ﺍﻮُﻨَﻣﺍَﺀ ) 10 (
" Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka
berdoa: "Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah
beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian
dalam hati kami terhadap orang-orang yangberiman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya
Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang". "(QS.Al-Hasyr : 10)."
1
Adapun istilah Salafi atau Salafiyah adalah nisbat kepada salaf. Jadi arti Salafi
itu sendiri adalah orang yang menapaki jejak salaf dan yang mengikuti petunjuk
mereka. Berkata Abdul Karim As-Sam'ani : "Salafi adalah nisbat kepada salaf dan
menelusuri jalan mereka".
2
Lajnah Daimah mengatakan : "Salafiyah adalah nisbat kepada salaf dan salaf
itu adalah para sahabat Rasulullah serta para imam petunjuk dari tiga generasi
Islam yang pertama yang telah dipuji oleh Rasulullah dalam sabda beliau :
1
Lihat kitab "Limaadza ikhtartu al-manhaj as-Salafi"hal.30-31 oleh Syaikh Salim bin 'Ied Al-Hilali –
hafidzahullahu-.
2
Al-Ansaab7/104.
ﻟﺍ ُﲑَﺧ ﻢُﻬَﻧﻮﹸﻠَﻳ َﻦﻳِﺬﻟﺍ ﱠﻢﹸﺛ ﻢُﻬَﻧﻮﹸﻠَﻳ َﻦﻳِﺬﻟﺍ ﱠﻢﹸﺛ ﻲِﻧﺮﹶﻗ ِﺱﺎَﻨ
[Artinya : "Sebaik-baik generasi adalah generasiku (sahabat) kemudian setelah
mereka (tabi'in) kemudian setelah mereka (Tabi'ut tabi'in)"(HR.Bukhori, Muslim dan
Ahmad). Salafiyun jamak dari Salafi yangmerupakan nisbat kepada salaf yang
artinya orang-orang yang berjalan diatas manhaj salaf dengan mengikuti Al-Qur'an
dan sunnah serta berdakwah kepada keduanya dan mengamalkannya, maka mereka
itulah yang disebut sebagai ahlu sunnah wal jama'ah".
3
Syaikh Abdul Aziz bin Baz v berkata : "Sesungguhnya salaf adalah generasi
pertama dan yang mulia dari umat ini. Barangsiapa yang mengikuti jejak mereka dan
berjalan diatas metode mereka maka dialah Salafidan barangsiapa yang menyelisihi
mereka maka dia adalah al-kholaf".
4
Syaikh Sholeh bin Abdullah Al-'Abud –hafidzahullahu- berkata : "Yang
dimaksud dengan Salafiyah adalah mengikuti jejak salafush sholeh dari umat ini yang
mereka adalah ahlu sunnah wal jama'ah. Maka hal ini berarti ijma' yang bisa
dijadikan hujjah/sandaran, karena mereka berada diatas sunnah Rasulullah secara
lahir maupun batin dan mengikuti jalannya para muhajirin dan anshor serta yang
mengikuti mereka dengan baik."
5
- Dalil-dalil wajibnya mengikuti salaf
Mengikuti manhaj salaf bukanlah suatu hal yang mustahab (bila dikerjakan
mendapat pahala dan bila ditinggalkan tidak mengapa), tapi mengikuti jejak mereka
dalam segala bidang baik aqidah, ibadah, dakwah, jihad, muamalah, akhlak dan lain-lain adalah suatu kewajiban bagi yang menginginkan hidayah dan keselamatan
didunia dan diakhirat.
1- Allah ta'ala berfirman :
َﻋﹶﺃَﻭ ُﻪْﻨَﻋ ﺍﻮُﺿَﺭَﻭ ْﻢُﻬْﻨَﻋ ُﻪﱠﻠﻟﺍ َﻲِﺿَﺭ ٍﻥﺎَﺴْﺣِﺈِﺑ ْﻢُﻫﻮُﻌَﺒﱠﺗﺍ َﻦﻳِﺬﱠﻟﺍَﻭ ِﺭﺎَﺼْﻧﹶﺄﹾﻟﺍَﻭ َﻦﻳِﺮِﺟﺎَﻬُﻤﹾﻟﺍ َﻦِﻣ ﹶﻥﻮﹸﻟﱠﻭﹶﺄﹾﻟﺍ ﹶﻥﻮﹸﻘِﺑﺎﱠﺴﻟﺍَﻭ ْﻢـُﻬﹶﻟ ﱠﺪ
ُﻢﻴِﻈَﻌﹾﻟﺍ ُﺯْﻮﹶﻔﹾﻟﺍ َﻚِﻟﹶﺫ ﺍًﺪَﺑﹶﺃ ﺎَﻬﻴِﻓ َﻦﻳِﺪِﻟﺎَﺧ ُﺭﺎَﻬْﻧﹶﺄﹾﻟﺍ ﺎَﻬَﺘْﺤَﺗ ﻱِﺮْﺠَﺗ ٍﺕﺎﱠﻨَﺟ ) 100 (
" Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara
orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan
baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah
menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya;
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar. "
(QS.At-Taubah : 100)
Didalam ayat ini Allah memuji orang-orang yang mengikuti jejak salaf dari kalangan
Muhajirin dan Anshor dan di dalamnya terdapat perintah akan wajibnya mengikuti
3
Al-Lajnah Ad-daaimah lil buhust al-ilmiyah no.1361.
4
Lihat ta'liq Syaikh Hamd At-Tuweijiri terhadap kitab Aqidah Hamawiyahhal.203
5
Aqidatusy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab As-Salafiyah hal.195.
mereka, karena keridhoan Allah tidak mungkin bisa diraih melainkan hanya dengan
mengikuti mereka.
2- Allah ta'ala berfirman :
ْﺕَﺀﺎَﺳَﻭ َﻢﱠﻨَﻬَﺟ ِﻪِﻠْﺼُﻧَﻭ ﻰﱠﻟَﻮَﺗ ﺎَﻣ ِﻪﱢﻟَﻮُﻧ َﲔِﻨِﻣْﺆُﻤﹾﻟﺍ ِﻞﻴِﺒَﺳ َﺮْﻴﹶﻏ ْﻊِﺒﱠﺘَﻳَﻭ ﻯَﺪُﻬﹾﻟﺍ ُﻪﹶﻟ َﻦﱠﻴَﺒَﺗ ﺎَﻣ ِﺪْﻌَﺑ ْﻦِﻣ ﹶﻝﻮُﺳﱠﺮﻟﺍ ِﻖِﻗﺎَﺸُﻳ ْﻦَﻣَﻭ
ﺍًﲑِﺼَﻣ ) 115 ( ﺎَﻣ ِﺪْﻌَﺑ ْﻦِﻣ ﹶﻝﻮُﺳﱠﺮﻟﺍ ِﻖِﻗﺎَﺸُﻳ ْﻦَﻣَﻭ ِﻪِﻠْﺼُﻧَﻭ ﻰﱠﻟَﻮَﺗ ﺎَﻣ ِﻪﱢﻟَﻮُﻧ َﲔِﻨِﻣْﺆُﻤﹾﻟﺍ ِﻞﻴِﺒَﺳ َﺮْﻴﹶﻏ ْﻊِﺒﱠﺘَﻳَﻭ ﻯَﺪُﻬﹾﻟﺍ ُﻪﹶﻟ َﻦﱠﻴَﺒَﺗ
ﺍًﲑِﺼَﻣ ْﺕَﺀﺎَﺳَﻭ َﻢﱠﻨَﻬَﺟ ) 115 (
"Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan
mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu'min, Kami biarkan ia leluasa
terhadap kesesatan yang telah dikuasinya itu dan Kami masukkan ia ke dalam
Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. " (QS.An-Nisa' : 115)
lihat penjelasan Al-Qolsyaani tentang ayat ini diatas.
3- Allah ta'ala berfirman :
ُﻢﻴِﻠَﻌﹾﻟﺍ ُﻊﻴِﻤﱠﺴﻟﺍ َﻮُﻫَﻭ ُﻪﱠﻠﻟﺍ ُﻢُﻬﹶﻜﻴِﻔﹾﻜَﻴَﺴﹶﻓ ٍﻕﺎﹶﻘِﺷ ﻲِﻓ ْﻢُﻫ ﺎَﻤﱠﻧِﺈﹶﻓ ﺍْﻮﱠﻟَﻮَﺗ ﹾﻥِﺇَﻭ ﺍْﻭَﺪَﺘْﻫﺍ ِﺪﹶﻘﹶﻓ ِﻪِﺑ ْﻢُﺘْﻨَﻣﺍَﺀ ﺎَﻣ ِﻞﹾﺜِﻤِﺑ ﺍﻮُﻨَﻣﺍَﺀ ﹾﻥِﺈﹶﻓ
) 137 (
" Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya,
sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling,
sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan
memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui." (QS.Al-Baqoroh : 137)
Allah menyebutkan dalam ayat ini bahwa hidayah itu hanya bisa diperoleh lewat
jalannya para sahabat .Hal ini juga dikatakan oleh Ibnul Qoyyim v dalam kitabnya
Madaarijus saalikin1/72-73 ketika menjelaskan apa yang dimaksud dengan shirotol
mustaqiim dalam surat Al-Fatihah, beliau berkata : "Setiap yang lebih tahu tentang
kebenaran dan yang lebih mengikuti kebenaran maka dialah yang lebih berhak
mendapatkan shirotol mustaqim. Tidak diragukan lagi bahwa para sahabat Rasulullah
lebih berhak dengan hal ini dari pada Rofidhoh…Oleh Karena itulah para salaf
mentafsirkan shirotol mustaqim dengan Abu Bakar dan Umar serta para sahabat
Rasulullah , dan tafsir mereka inilah yang benar."
4- Rasulullah bersabda dalam hadits Irbadh bin Sariyah :
ﻴﹶﻠَﻋ َﻦﻳِﺪِﺷﺍَﺮﻟﺍ َﲔِﻳِﺪﻬﹶﳌﺍ ِﺀﺎﹶﻔﹶﻠﹸﳋﺍ ِﺔﱠﻨُﺳَﻭ ﻲِﺘﱠﻨُﺴِﺑ ﻢﹸﻜ , ِﺬِﺟﺍَﻮَﻨﻟﺎِﺑ ﺎَﻬﻴﹶﻠَﻋ ﺍﻮﱡﻀَﻋَﻭ ﺎَﻬِﺑ ﺍﻮﹸﻜﱠﺴَﻤَﺗ
Artinya : "Berpegang teguhlah dengan sunnahku dan sunnah para khulafaur rosyidin,
pegang eratlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian"(HSR.Abu Dawud,
Tirmidzi, Ibnu Majah dan lain-lain)
5- Rasulullah bersabda :
ﹰﺔﹶﻗﺮِﻓ َﲔِﻌﺒَﺳَﻭ ِﲔَﺘﻨِﺛﻭﹶﺃ ﹰﺔﹶﻗﺮِﻓ َﲔِﻌﺒَﺳَﻭ ﻯَﺪﺣِﺇ ﻰﹶﻠَﻋ ُﺩﻮُﻬَﻴﻟﺍ ﺖﹶﻗﱠﺮﹶﻔَﺗ , َﻚِﻟﹶﺫ ﹶﻞﺜِﻣ ﻯَﺭﺎَﺼَﻨﻟﺍَﻭ , ٍﺙﹶﻼﹶﺛ ﻰﹶﻠَﻋ ﻲِﺘﱠﻣﹸﺃ ﺖﹶﻗﱠﺮﹶﻔَﺗَﻭ
ﹰﺔﹶﻗﺮِﻓ َﲔِﻌﺒَﺳَﻭ ( ﻲِﻓَﻭ ٍﺔَﻳﺍَﻭِﺭ ) ﹰﺔﱠﻠِﻣ َﲔِﻌﺒَﺳَﻭ ِﲔَﺘﻨِﺛ ﻰﹶﻠَﻋ ﺖﹶﻗﱠﺮﹶﻔَﺗ ﹶﻞﻴِﺋﺍَﺮﺳِﺇ ﻲِﻨَﺑ ﱠﻥِﺇ , َﲔِﻌﺒـَﺳَﻭ ٍﺙﹶﻼﹶﺛ ﻰﹶﻠَﻋ ﻲِﺘﱠﻣﹸﺃ ﺖﹶﻗﱠﺮﹶﻔَﺗَﻭ
ﹰﺔﱠﻠِﻣ , ﹰﺓَﺪِﺣﺍَﻭ ﹰﺔﱠﻠِﻣ ﱠﻻِﺇ ِﺭﺎَﻨﻟﺍ ﻲِﻓ ﻢُﻬﱡﻠﹸﻛ , ﺍﻮﹸﻟﺎﹶﻗ : ﹶﻝﺎﹶﻗ ِﷲﺍ ﹶﻝﻮُﺳَﺭ ﺎَﻳ َﻲِﻫ ﻦَﻣَﻭ ) : َﺤﺻﹶﺃَﻭ ِﻪﻴﹶﻠَﻋ ﺎَﻧﹶﺃ ﺎَﻣ ﻲِﺑﺎ (
Artinya : "Orang-orang Yahudi terpecah menjadi 71 atau 72 golongan dan orang-orang Nashrani seperti itu juga. Adapun umat ini terpecah menjadi 73 golongan"
didalam riwayat lain disebutkan : "Sesungguhnya Bani Israil terpecah menjadi 72
golongan dan umatku terpecah menjadi 73golongan semuanya di neraka kecuali
satu. Para sahabat bertanya : siapa yang (selamat) itu wahai Rasulullah ? beliau
menjawab : (Yang mengikuti aku dan para sahabatku)." (HR.Tirmidzi dengan sanad
yang hasan)
6- Rasulullah bersabda :
ﻱِﺪﻌَﺑ ﻦِﻣ ِﻦﻳﹶﺬﻠﻟﺎِﺑ ﺍﻭُﺪَﺘﻗﺍ : َﺮَﻤُﻋﻭ ﺮﻜَﺑ ﻲِﺑﹶﺃ
Artinya :"Ikutilah jejak dua orang sesudahku : Abu Bakar dan Umar" (HR.Tirmidzi,
Ibnu Majah, Ahmad dan selainnya).
7- Abdullah bin Mas'ud seorang sahabat Rasulullah berkata : "Barangsiapa yang
ingin mencari suri tauladan yang baik maka jadikan yang telah meninggal sebagai
suri tauladan, karena yang masih hidup tidak bisa dijamin selamat dari fitnah.
Mereka adalah para sahabat Muhammad . Mereka adalah semulia-mulianya umat
ini, yang paling baik hatinya, yang paling mendalam ilmunya, yang paling sedikit
berlebih-lebihan. Mereka adalah sekelompok orang yang Allah pilih untuk menemani
Nabi-Nya serta untuk menegakkan agama-Nya. Maka kenalilah jasa-jasa mereka dan
ikuti jejak mereka serta berpegang teguhlah dengan akhlak serta agama mereka
karena mereka berada diatas jalan yang lurus".
6
8- Imam Al-'Auza'I v berkata : "Bersabarlah dirimu diatas sunnah, berhentilah
sebagaimana mereka berhenti, dan katakanlah seperti apa yang mereka katakan
serta cegahlah dari apa yang mereka cegah. Telusurilah jejak salafush sholeh".
7
9- Imam ahlu sunnah wal jama'ah Ahmad bin Hambal v berkata didalam awal
kitabnya ushulus sunnah : "Termasuk prinsip aqidah kita adalah berpegang teguh
dengan metode para sahabat Rasulullah serta mengikuti jejak mereka".
10- Ibnu Abil 'Izzi v berkata : "Mengikuti para sahabat adalah petunjuk sedangkan
menyelisihi mereka adalah kesesatan".
8
- Bolehkah kita memakai istilah Salafi atau Salafiyah ?
6
Syarah Aqidah Thohawiyah2/546 oleh Ibnu Abil 'Izzi Al-Hanafi.
7
Syarhu ushul I'tiqod ahlis sunnah wal jama'ah1/154 oleh Al-Lalika'i
8
Syarah Aqidah Thohawiyah2/244.
Allah memerintahkan kita untuk bertanya kepada para ahli ilmu/ulama jika
kita tidak mengetahui suatu permasalahan,
ﹶﻥﻮُﻤﹶﻠْﻌَﺗ ﺎﹶﻟ ْﻢُﺘْﻨﹸﻛ ﹾﻥِﺇ ِﺮﹾﻛﱢﺬﻟﺍ ﹶﻞْﻫﹶﺃ ﺍﻮﹸﻟﹶﺄْﺳﺎﹶﻓ ) 7 (
"Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada
mengetahui". (QS.Al-Anbiya' : 7)
- Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah v berkata : "Tidak tercela orang yang menampakkan
madzhab salaf dan dia menisbatkan diri kepadanya
9
serta berbangga dengan
madzhab salaf, bahkan wajib menerima hal tersebut menurut kesepakatan karena
tidaklah madzhab salaf kecuali benar".
10
- Imam Adz-Dzahabi v berkata : "Yang dibutuhkan oleh seorang Al-Hafidz (ahli
hadits) adalah ketakwaan, kecerdasan, kepandaian dalam bahasa arab dan nahwu,
kesucian hati, pemalu serta menjadi Salafi….".
11
- Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz v pernah ditanya : Bagaimana pendapat
anda terhadap orang yang menamakan dirinya Salafi dan Atsari, apakah in termasuk
memuji diri ? Beliau menjawab : "Apabila dia benar-benar Atsari atau Salafi maka
tidak mengapa. Hal ini seperti yang pernah dikatakan oleh para salaf dahulu : Fulan
Salafi, fulan Atsari. Ini termasuk pujian yang harus dan wajib".
12
- Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin v berkata : "Ahlu sunnah wal jama'ah
adalah para salaf sampai generasi terakhir. Barangsiapa yang berada diatas jalannya
Nabi dan para sahabatnya maka dialah Salafi".
13
- Syaikh Sholeh bin Fauzan Al-Fauzan –hafidzahullahu- berkata : "Salafiyah adalah
meniti jejak salaf dari kalangan sahabat, tabi'in dan generasi yang utama baik dalam
aqidah, pemahaman, dan akhlak. Dan wajib bagi setiap muslim untuk mengikuti
jalan mereka".
14
- Syaikh Bakar bin Abdillah Abu Zaid –hafidzahullahu- berkata : "Jadilah engkau
sebagai seorang Salafi yang menelusuri jejak salafush sholeh dari kalangan sahabat
dan yang mengikuti mereka dengan baikdalam permasalahan agama ini seperti
tauhid, ibadah dan selainnya".
15
- Syaikh Salim bin 'Ied Al-Hilali –hafidzahullahu- berkata : "Salafiyah adalah
menisbatkan diri kepada salaf dan ini adalah nisbat terpuji kepada metode yang
benar dan bukan membuat madzhab baru". Beliau juga berkata : "Salafiyah adalah
9
Maksud menisbatkan tersebut adalah dengan mengatakan "Salafi", wallahu a'lam.
10
Majmu' fatawa4/149.
11
Lihat Siyar A'lamin Nubala'13/380. Syaikh Salim Bin 'Ied Al-Hilali –hafidzahullahu- berkata dalam
kaset ceramah beliau (Syarah ushulus sunnaholeh Imam Ahmad v bahwa Imam Adz-Dzahabi
menyebutkan kata-kata Salafi dalam kitab beliau tersebut lebih dari 200 kali.
12
Lihat footnote kitab Al-Ajwibah Al-Mufidah 'an as-ilatil manahij al-jadiidaholeh Syaikh Sholeh Al-Fauzan –hafidzahullahu- hal.17.
13
Syarah Aqidah Al-Wasithiyah1/54.
14
Al-Ajwibah Al-Mufidahhal.103-104.
15
Hilyah tholibil ilmihal 28 dengan syarah Syaikh Al-Utsaimin.
Islam yang murni dari percampuran kebudayaan kuno maupun peninggalan
kelompok-kelompok sempalan, yang berdasarkan kepada Al-Qur'an dan sunnah serta
pemahaman salafush sholeh".
16
- Ciri-ciri Salafi sejati :
Setelah dijelaskan diatas wajibnya mengikuti manhaj salafush sholeh serta
disyariatkan/dibolehkannya menamakan diri sebagai Salafi, maka perlu disebutkan
disini ciri-ciri utama seorang yang bisa dikatakan sebagai Salafi, ahli sunnah wal
jama'ah, al-firqotun najiyah dan thoifah manshuroh :
1- Menjadikan Al-Qur'an dan sunnah sebagai pedoman hidup dalam
segala perkara.
2- Memahami agama ini sesuai dengan pemahaman para sahabat
terutama dalam masalah aqidah.
3- Tidak menjadikan akal sebagai landasan utama dalam beraqidah.
4- Senantiasa mengutamakan dakwah kepada tauhid ibadah (Seruan
hanya Allah satu-satunya Dzatyang berhak disembah).
5- Tidak berdebat kusir dengan ahli bid'ah serta tidak bermajlis dan
tidak menimba ilmu dari mereka.
6- Berantusias untuk menjaga persatuan kaum muslimin serta
menyatukan mereka diatas Al-Qur'an dan sunnah sesuai
pemahaman salafush sholeh.
7- Menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah dalam bidang ibadah,
akhlak dan dalam segala bidang kehidupan hingga merekapun
terasing.
8- Tidak fanatik kecuali hanya kepada Al-Qur'an dan sunnah.
9- Memerintahkan kepada yang baik dan mencegah dari kemungkaran.
10- Membantah setiap yang menyelisihi syariat baik dia seorang muslim
atau non muslim.
11- Membedakan antara ketergelinciran ulama ahli sunnah dengan
kesesatan para dai-dai yang menyeru kepada bid'ah.
12- Selalu taat kepada pemimpin kaum muslimin selama dalam
kebaikan, berdoa untuk mereka serta menasehati mereka dengan
cara yang baik dan tidak memberontak atau mencaci-maki mereka.
13- Berdakwah dengan cara hikmah.
17
14- Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu agama yang
bersumberkan kepada Al-Qur'an dan sunnah serta pemahaman
salaf, sekaligus meyakini bahwa umat ini tidak akan menjadi jaya
melainkan dengan ilmu tersebut.
15- Bersemangat dalam menjalankan Tashfiyah (membersihkan Islam
dari kotoran-kotoran yang menempel kepadanya seperti syirik,
bid'ah, hadits-hadits lemah dan lain sebagainya) dan Tarbiyah
16
Limadza ikhtartu al-manhaj As-Salafihal.34.
17
Diantara makna hikmah adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya. Oleh karena itu dakwah tidak
selalu dengan lemah lembut tapi terkadang harus dengan sikap tegas dan keras, semuanya
disesuaikan dengan keadaan. (Lihat Ad-Dakwah ilallahuoleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz v dan Min
ma'alimil manhaj an-nabawi fid dakwah ilallahuoleh Syaikh Muhammad Musa Alu Nashr).
(mendidik umat diatas Islam yang murni terutama dalam bidang
tauhid).
18
Kesimpulan :
1- Wajib mengikuti pemahaman salaf dalam beragama.
2- Disyariatkan/dibolehkan menamakan diri Salafi jika memang memiliki ciri-ciri
diatas.
3- Salafiyah bukan kelompok seperti jama'ah tabligh, ikhwanul muslimin, hizbut
tahrir atau yang lainnya yang memiliki pendiri dan tahun pendirian, tapi
Salafiyah hanyalah metode yang berlandaskan kepada pemahaman salafush
sholeh dari kalangan sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in yang tidak memiliki
pemimpin melainkan Rasulullah
4- Manhaj/metode salaf adalah benar, adapun individunya bisa salah bisa benar
(tidak maksum).
5- Istilah Salafi bukan hal baru dalam sejarah Islam.
HOME >>>
18
Lihat perinciannya dalam kitabIrsyadul Barriyah ila Syar’iyyatil Intisab Lissalafiyyaholeh Abu
Abdissalam Hasan bin Qosim Al-Husaini as-Salafi Hal. 30-58.